Julian tak tahu kenapa, tapi ia merasa ada yang aneh dengan Shakila. Sejak mereka tiba di bandara setelah kurang lebih 1 jam perjalanan menggunakan pesawat, wajah Shakila tampak murung. Apa karena kejadian kemarin? batin Julian. Tapi ia pikir tidak. Karena sebelum berangkat bahkan saat menaiki pesawat, Shakila tampak baik-baik saja. “Kau menyesal?” ucap Julian tiba-tiba. Terbiasa mendengar celotehan Shakila dan tingkah konyolnya, melihatnya menekuk wajah membuatnya penasaran. “A– apa? Anda bicara padaku?” sahut Shakila yang tersentak mendengar pertanyaan Julian. Ia duduk di sebelah Julian, memangku Davin yang kini tidur. Davin memang sering tidur saat di perjalanan. Julian mendengus. “Bukan. Aku mengajak Davin bicara," ucapnya ketus. Shakila hanya diam. Mulutnya hanya membentuk hur