19. Kebenaran Mengenai Davin

1186 Words

“Julian, maafkan aku. Aku tidak bisa memandikan Davin. Pinggangku masih sakit. Bahkan sepertinya aku butuh tukang urut.” Raline yang duduk bersandar kepala ranjang, mengiba mengatakan bahwa ia tak bisa memandikan Davin dengan kondisinya. Meski mendapat kesialan tapi sepertinya kesialannya itu ada hikmahnya karena ia tak perlu memandikan Davin. Julian berdiri di sisi ranjang dan memperhatikan Raline dalam diam. “Ke rumah sakit?” tawarnya. Raline mengangguk lemah. Ini kesempatannya. “Aku takut terjadi sesuatu dengan tulang ekorku. Rasanya, sakitnya sampai ke punggung.”l Julian mengangguk samar kemudian membalikkan badan dan melangkah keluar kamar. Raline yang melihatnya tersenyum puas. Ia akan memanfaatkan kesempatan itu untuk kembali menarik simpati Julian. Sayangnya, semua angannya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD