Pengakuan Adrian

912 Words

Usai makan siang, mereka pindah ke ruang televisi. Langkah Trisha berbelok ke taman, dia butuh udara segar untuk bernapas lebih lepas. “Mau pulang?” Suara Galih terdengar, Trisha yang sedang berdiri di teras belakang sambil melipat tangan di d**a sempat menoleh sebentar. Trisha kembali melempar tatap ke depan, pandangannya tertuju pada kolam ikan berisi ikan Koi yang besar. “Bentar, aku lagi pikirin cara untuk mempermalukan Aruna.” Trisha jujur sekali. Dia memang tidak peduli penilaian Galih. Galih duduk di kursi rotan dengan bantalannya yang empuk. “Kalau kamu terus-terusan nyerang Aruna justru kamu terlihat menyedihkan, Trisha … kamu akan dianggap belum move on, apapun yang kamu lakukan—sekalipun kamu menghancurkan pernikahan Adrian dengan Aruna—Adrian enggak akan pernah jadi mili

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD