Water Dispenser

1404 Words

Beberapa menit mereka hanya berdiri di depan pintu. Lalu Adrian mengambil langkah mendekat. Jujur, Adrian sangat merindukan Aruna. Malah kalau boleh, ingin sekali memeluk tubuh ramping itu lalu menyentuh setiap jengkal tubuhnya yang molek dan padat di bagian yang seharusnya. Pasalnya nightrobe sialan yang berulang kali Aruna tarik kedua sisinya bermaksud menutupi bagian depan malah membuat nightrobe itu memetakan setiap lekuk tubuhnya. “Maaasss ….” Aruna mengambil satu langkah mundur sambil melayangkan tatapan tajam penuh peringatan. Adrian mengulum senyum, dia bukan badboy pemaksa melainkan pria yang dewasa yang harus bisa menghargai perasaan dan keinginan wanitanya. “Seenggaknya temui Ara aja … kalau kamu masih benci sama aku, Ara enggak salah … dia membutuhkan kamu, Aruna.”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD