“Papiiiii.” Isvara berlari berhamburan menyambut papinya. Dia melompat sambil mengangkat tangan minta digendong. Adrian menangkap sosok istrinya berjalan di belakang Isvara, wanita cantik yang begitu ia cintai itu memberikan tatapan sendu. Dia tahu kalau Aruna menginginkan dirinya menggendong Isvara. Sebetulnya bukan hanya Aruna saja, Adrian juga merindukan Isvara. Hatinya lelah berusaha membenci Isvara. Jadi dia gendong Isvara dan mendapat kecupan dari gadis kecil itu. Hati Adrian menghangat, bibirnya bisa tersenyum tulus lagi. Adrian melihat Aruna juga sedang tersenyum, wanita itu sudah berdiri di depannya menunggu sebuah kecupan. Ia lantas mencondongkan tubuh untuk mengecup kening Aruna kemudian merangkul pundaknya dan membawa dua perempuan itu masuk lebih jauh ke dalam rumah.