Nyaman

879 Words

“Mami sakit? Kok Mami pucat?” Isvara menempelkan punggung tangan di kening Aruna ketika sang mami sedang membantunya memakaikan baju. “Heu?” Aruna malah melongo, kepalanya menoleh pada Adrian yang tengah menautkan kancing di lengan kemeja. Pria itu mengulum senyum. Wajah Aruna pucat karena kelelahan, tadi malam rasanya seperti bulan madu. Adrian tidak cukup hanya dengan sekali, pria itu meminta sampai tiga kali seperti tidak ada hari esok. “Oh … Mami belum pakai lipstik.” Aruna memberi alasan. “Tapi Mami tetap cantik kok,” puji Isvara, menarik wajah Aruna lalu mengecup pipinya. “Makasih … Ara juga cantik kok,” balas Aruna yang kini tengah menyisir rambut Isvara. “Siapa dulu Maminya … Mami Arunaaaa.” Aruna dan Isvara tertawa renyah dan tawa itu menulari Adrian. “Kita sarapan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD