“Galiiiiih!” Jeritan istrinya itu membuat Galih yang duduk di sofa langsung menengadahkan kepala bersama hembusan napas panjang sambil memejamkan mata. Trisha-istrinya pasti sedang kewalahan mendiamkan putri mereka karena sayup-sayup Galih mendengar suara tangis Sheila. Nanny yang biasanya membantu merawat Sheila secara tiba-tiba mengundurkan diri karena tidak tahan dimarahi Trisha hampir setiap hari. Padahal Nanny yang dipekerjakan Galih adalah Nanny berpengalaman yang sudah menempuh pendidikan dalam mengurus bayi bahkan mungkin Nanny itu lebih hebat dari pada Trisha untuk urusan merawat Sheila namun selalu saja sang Nanny salah di mata Trisha. “Galiiih!! Cepetan ke sini, Sheila enggak bisa berhenti nangis!!!” Akhirnya Galih beranjak dari sofa, dia berjalan gontai menaiki anak tan