When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Kamu berani bermain api Maka saya yang akan mengendalikan api tersebut, hingga padam ~Damta Karvantara~ Damta menatap pantulan dirinya di cermin dengan senyum manis sambil membenarkan rambutnya yang diurai dengan indah, ia pun mengambil tas kecil di meja riasnya lalu melangkah keluar dari kamarnya namun langkahnya terhenti saat teringat sesuatu yang ia lupakan. Langkah Damta kembali masuk ke dalam lalu berhenti di depan bingkai foto pernikahannya dengan Azam, ia memeluk bingkai tersebut lalu menciumnya dengan penuh cinta. "Azam aku mau belanja dulu, nanti aku pulangnya agak malam, sampai jumpa nanti malam." Damta menaruh bingkai tersebut kembali di meja lalu melambaikan tangannya, baru saja membalikkan badan, kepala Damta sudah terbentur sesuatu yang keras dilapisi kemeja mahal. Tanp