Bab 29

1074 Words

Herman langsung membuka pintu kamar Arina karena ingin melihat apa yang terjadi pada Arina. Ceklek "Arin, kamu kenapa, Nak?" tanya Herman setelah masuk ke kamar Arin dan melihat Arina sedang berbaring di atas ranjang dengan tertutup selimut dan hanya memperlihatkan matanya saja. "Pah, aku lagi gak enak badan. Aku udah panggil dokter, dokter bilang aku terlalu banyak pikiran." kata Arin yang membuat Herman sedikit merasa bersalah pada Arina. "Papa minta maaf ya. Papa akan mencari cara, agar apapun yang menjadi keinginan kamu, semua terpenuhi. Untuk saat ini, maaf, papa belum bisa memenuhi kebutuhan kamu." kata Herman lembut, lalu meminta Arina untuk istirahat agar segera sembuh. Arina hanya menanggapi dengan anggukan kepala, lalu memejamkan matanya, dan Herman dengan polosnya keluar d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD