Bab 76. Penyesalan Dikta dan Intan

1062 Words

Happy Reading. Sudah tiga hari Ibu Intan masih berbaring di rumah sakit. Tidak ada perkembangan yang signifikan karena semakin lama dia merasakan kakinya sulit untuk digerakkan. Dikta hanya bisa mengunjungi ibunya di saat malam hari karena siangnya dia harus bekerja, sang Ayah yang menjaga bergantian dengannya. Dikta sudah lama mengambil cuti dan dia tidak bisa bekerja santai dengan seenaknya lagi. "Ma, bagaimana keadaan Mama hari ini?" Tanya Dikta sambil menyuapkan potongan apel ke mulut Intan. Rasanya ingin sekali dia mencari Aurel dan meminta pertanggungjawabannya karena telah membuat mamanya seperti ini. Namun tentu saja semua itu akan sia-sia karena sebagian besar kesalahannya terdapat pada dirinya sendiri. Wanita paruh baya itu menggeleng, seakan mengatakan jika dirinya tidak baik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD