25. Dua Puluh Lima

1682 Words

Percayalah, sejak tadi pipi Rahee tak pudar ronanya. Semu merah jambu menghias sempurna di sana. Jantung Rahee berdetak ugal-ugalan, tetapi sensasinya menyenangkan. Dia duduk manis di sisi kemudi, selepas Mr. Altarik YTH bilang perihal 'aminkan', secara otomatis Rahee mencibir. Namun, berikutnya dia langsung diam di detik Mr. Altarik katakan, "Masih ada waktu, sekarang saya anterin kamu ke kosan. Nanti malam saya jemput, kita datangi panti asuhan." Hingga tidak ada lagi perdebatan. Mobil pun berhenti di depan gerbang kos Rahee. Yang orangnya sedang membuka sabuk pengaman. "Jam setengah tujuh malam saya jemput, ya." Rahee mengangguk. Membasahi bibirnya. "Beneran mau ke sana?" "Iya." Sejenak Rahee tercenung. Apa ini suatu hal baik? Membawa Mr. Altarik ke panti asuhan untuk bertemu oran

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD