60. Enam Puluh +

1006 Words

Altarik speechless. Detik di mana Rahee berkata, "Aku mau Abang pake ini." Sebuah cat rambut yang Rahee serahkan padanya, Altarik terima dan membaca spesifikasi warna di sana. Pink. "Harus dipake. Nggak boleh nggak." Adalah saat di mana Altarik betul-betul ingin memakan Rahee, dikunyah, ditelan, lalu dicerna. "Ngaco kamu, Ra." Altarik mencoba mengelaknya. Ya kali pakai cat rambut warna pink?! Di hari sepenting pernikahan? Yang katanya sekali seumur hidup? Hari bersejarah. Gila nih Rahee. "Ada-ada aja." Masih tak habis pikir dengan Rahee. Altarik letakkan pewarna rambut itu di nakas, lalu ngeluyur ke lemari. Niatnya mau ganti baju, tadi ketumpahan es krim sama anaknya Bang Dion yang minta digendong. "Aku serius." Rahee ambil lagi pikoknya, dia dekati Mr. Altarik. Mendesaknya. "Aku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD