Meski tadi ada seorang gadis yang mengajak Melisa ke kantin, namun sekarang Shevia dan Lify tidak berjalan menuju kantin. Mereka berjalan menuju belakang ruang musik yang bisa dibilang sepi. Memang sepi, lagi pula di sana tidak ada siapa-siapa kecuali mereka berdua dan hanya ada bayangan-bayangan di masa lalu yang akan memberi petunjuk. Langkah kaki Lify dan Shevia terhenti, mereka melihat ada dua orang lelaki yang sedang berbincang dan tampak serius. Bedanya, satu lelaki memakai hoodie warna hitam, bertopi, memakai masker dan kacamata yang semuanya hitam. "Pokoknya kamu harus bantu aku dalam rencana ini. Aku tidak mau tahu, harus berhasil." Ujar lelaki yang memakai seragam sekolah putih abu-abu. "Siap, aku pasti akan melakukan bagianku." Sahut lelaki yang juga memakai celana abu-abu ta