Niat hati tidak ingin membantu, tapi setelah mendengar cerita sedih Melati beberapa hari lalu. Hal itu membuat para remaja itu bersimpati dan akhirnya mengorek informasi tentang tempat yang dijadikan sebagai sekolahan. Kebetulan mereka bertemu dengan para sesepuh yang paham betul tentang sejarah tempat itu. Sudah ada beberapa orang yang mereka kunjungi untuk mencari informasi. Rata-rata dari jawaban mereka bervariasi namun tetap pada inti yang sama. Ada yang bilang bahwa tempat itu dulunya memang milik seorang Sinyo kaya raya yang memperkerjakan orang pribumi untuk mengelola kebun rempah-rempah yang nantinya akan diekspor ke beberapa negara di benua Eropa terutama Netherlands. Bahkan keturunan dari salah seorang pekerja di sana juga masih ada dan berhasil ditemui oleh Adit bersama kawan-