" Awas Aldyyy!!!"
Aldy yang kebingungan dengan teriakan kakek hanya bisa terdiam mematung. Dia masih dalam posisinya semula. Dia mematuhi apa yang kakek perintahkan.
" Hampir saja!" kata kakek menghela nafasnya dengan kasar setelah dia melemparkan uang koin ke dekat tempat Aldy berdiri. Dan ajaibnya koin yang dilempar kakek itu menghilang.
Tiba tiba Aldy seperti tersadar kalau dia ada di sebuah persimpangan dan di sebelah kananya merupakan jurang. Dia teringat kalau selama di sana, dia tidak boleh membayangkan yang tidak tidak dan harus lurus hatinya. Untung dia pergi bersama dengan kakek.
Sehubungan dengan koin pun tiba tiba Aldy teringat sesuatu yang membuat nafas Aldy tercekat, dia ingat cerita kakek dulu kalau di gunung Lawu ada sebuah tempat yang bernama pasar Dieng atau sering di
