Paris begitu mendambakan kehadiran seorang ayah agar sama seperti teman-temannya yang lain. Ia sampai meminta agar Keenan yang datang menjadi ayahnya di acara sekolah. Pertanyaan itu membuat Aretha terhentak hingga sontak meletakkan sendok dan garpu di atas piring. Ia menatap sedih bercampur bingung. “Coba jelaskan lagi acara di sekolahmu?” pinta Aretha meremat-remat jemarinya sendiri. “Jadi, setiap dua hari sekali akan ada ayah dari temanku datang ke kelas. Mereka akan bercerita tentang pekerjaan dan lainnya. Kami bebas bertanya,” ulang Paris menjelaskan. Lalu, bocah tampan itu terkekeh, “Yang datang disesuaikan dengan huruf abjad absen. Karena huruf depan namaku memakai P, mungkin baru dua bulan lagi aku mendapat giliran.” Mata polosnya menatap sang bunda. “Saat giliranku datang, bo