88:ARGA-HILANGNYA KEBENCIAN

1402 Words

“Iwil ana?” tanya Jihan, kriwil gue mana ceunah, untuk yang entah keberapa kali. Sudah berulang pokoknya. “Iwil iyang?” “Iya, nanti kriwil lagi. Kayak Adek. Sama kan kita?” “Nda! Iyang. Ana syih iwilna?” Jadi, ini bocah beda sendiri dari abang-abangnya. Bumi, Bintang dan Samudera surainya legam plus lurus, persis Ayah Edo. Giliran si bocil ini, kehabisan gen lurus keknya, yang muncul malah gen resesif dan akhirnya bikin rambutnya kriwil kayak gue. Mari kita saksikan apakah kelak Jihan akan menyerah dengan curly hair-nya? Biasanya kan cewek-cewek obsess banget sama straight hair. “Cembuh ya?” celotehnya lagi saat mendapati gue memberengut. Bibir mungilnya lalu mengerucut, niup ke belakang kepala, plus bonus hujan lokal. “Sayangnya mana?” “Cayang,” ujarnya seraya mengelus kepala gue ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD