Saat itu pukul empat sore Gim baru turun dari kendaraan bermotornya disebuah toko sepatu untuk mengganti sepatunya yang sudah lama namun kali ini Gim melakukannya sendiri tanpa Hafsun atau Danial. Tapi tanpa diduga seorang cewek datang menghampiri, bagus jika cuman menghampiri, cewek berkuncir kuda itu tersenyum lebar tepat didepan Gim sambil mendongak menatap wajah Gim yang justru malah mengerutkan kening. “Kayaknya kita emang jodoh” Ucap Rira. Gim mendengus pelan lalu mengambil langkah untuk melewati cewek yang tingginya ngepas 55 tanpa ada kenaikan padahal seingat Gim tahun lalu Hafsun dan Rira memiliki tinggi yang sama tapi tahun ini disaat Hafsun makin tinggi Rira tetap pada angka 55. Rira yang memang menyukai Gim mengikuti Gim dari belakang memperhatikan Gim disaat cowok itu memi