Arya sudah kembali bekerja, setelah hari ketujuh meninggalnya Radea. Sedang Malik memilih untuk terbang ke Jakarta, untuk melihat keadaan perusahaannya yang ada di sana. Keluarga Mahmud, beserta Devita, dan Adrian juga sudah pulang ke Jakarta, sehingga Aisah hanya bersama para pegawai saja di rumah keluarga Lazuardi. Tapi bagi Aisah mereka bukan orang asing baginya, karena ia sendiri besar di dalam rumah keluarga Lazuardi, tempat kedua orang tuanya bekerja dulu. Setelah Arya pergi ke tambang, Aisah ingin membereskan kamar tidur mereka, dibuka pintu balkon kamar, sehingga sinar matahari masuk ke dalam kamar. Aisah terhuyung, saat sinar matahari menerpa ke arah matanya. Aisah berpegangan ke kosen pintu, rasa pusing langsung menyerang kepalanya. "Ya Allah," Aisah bersandar di daun pintu