Devita berbaring dengan kepala di atas pangkuan Adrian. Telapak tangan Adrian mengusap-usap perut besar Devita. Sholawat Nabi terdengar ke luar dari sela bibirnya. Mata Adrian lekat menatap perut istrinya yang kadang terlihat bergerak, kadang seperti ada benjolan di bagian kiri, kadang di bagian kanan, terkadang tepat di tengah. Adrian sangat menikmati pemandangan di hadapannya. "Mereka sangat aktif ya," gumam Adrian, Devita menganggukan kepala. "Apa terasa sakit saat mereka bergerak aktif seperti itu?" Tanya Adrian, Devita menggelengkan kepalanya. "Lalu apa rasanya?" "Sulit dijelaskan dengan kata-kata," sahut Devita. "Dokter bilang, bisa melahirkan normalkan?" "Aamiin, semoga tidak ada kendala, sehingga bisa melahirkan normal nantinya, Bang." "Aamiin, tapi selain proses normal,