Selesai mendapatkan perawatan Marka membawa Dinara bersama putrinya untuk makan di restoran cepat saji sejuta umat. Sebelumnya Marka memang sudah berjanji kepada Zavia untuk membelikan makanan itu agar Zavia lebih tenang. Sama saat berada di klinik, Marka segera meraih Zavia ke dalam gendongannya ketika turun tanpa banyak bicara. Zavia juga lebih tenang karena masih terpengaruh obat bius sehingga lukanya tak terlalu sakit. "Ayo turun!" Marka melirik Dinara yang masih duduk diam di mobil. Dinara menghela napas pendek, wanita dengan rambut hitam sebahu itu memberanikan diri menatap Marka. "Aku tinggu disini saja," ujar Dinara. "Ikut." Marka berkata dengan tegas tanpa ingin dibantah. Pun tatapan matanya tajam membuat Dinara mau tak mau segera ikut turun membeli makanan yang diinginkan