Bagaimana tidak terkejut, Sara mendapati Ravi sedang meringkuk di sofa. Matanya terpejam dan tubuhnya ditutupi selimut tipis. Hal yang membuat Sara panik adalah … Ravi seperti kesakitan. Wajahnya pun tampak pucat. “Mas Ravi,” panggil Sara. Ravi tidak menjawab, hanya menggeliat seolah memberi tahu kalau pria itu mendengar panggilan Sara. “Mas Ravi kenapa?” tanya Sara, yang masih tidak mendapatkan jawaban. Sampai kemudian, Sara memberanikan diri menyentuh kening Ravi dengan punggung tangannya. Panas sekali. Rupanya Ravi demam. “Sara,” panggil Ravi dengan suara paraunya. “Bisakah kamu menolong saya dengan membawakan segelas air?” “Bi-bisa. Tunggu, ya.” Dengan cepat, Sara segera mengambil air. Selama beberapa saat ia menunggu sampai gelasnya terisi. Setelah gelasnya hampir penuh, Sara m