"Kamu masih pusing?" Suara baritone dengan hembusan nafas hangat membuat gadis yang masih bergelung dalam selimut itu mengulum bibirnya. Aroma mint segar bisa tercium jelas oleh indra pernafasannya.
"N-nggak terlalu kok," jawabnya serak, Dea mengalihkan penglihatannya dari pria yang menunduk di atasnya itu. Saat ini dikamar itu cuma ada Sam dan dirinya saja, Dea bahkan sampai dibuat tercengang tatkala ibunnya dengan tanpa dosa membiarkan anak perawan nya berduaan dikamar dengan cowok seperti ini.
Gak takut anak gadisnya di ekhem-ekhem apa.
Sam mengulurkan tangannya, menyentuh dahi dan pipi gadis itu perlahan. "Kamu jangan suka makan sembarangan makannya, trus kalo tubuh udah ngerasa kurang fit harusnya minum vitamin." Ceramahnya panjang lebar seperti biasa. Dea hanya menggosok hidungnya
