Bab 40

1021 Words

Pagi itu,Tristan berniat mengambil hati Alena dengan perlahan. Lelaki itu bahkan sedikit berlari menuju ruang rawat Alena di rumah sakit. Di tangannya, sebuah buket mawar putih dan merah tergenggam erat. Wajahnya tampak letih, tapi matanya berbinar penuh harap. Ia sudah membayangkan akan duduk di sisi ranjang Alena, menggenggam tangannya, dan mendengar suara lembut wanita yang sangat ia rindukan. Sebenarnya, semalam Tristan hampir saja memutuskan untuk menginap. Namun, kabar dari anak buahnya tentang keberadaan Melina mengubah segalanya. “Kita temukan jejak Melina di sebuah bar, Tuan. Tampaknya, dia sedang bersenang-senang dengan seorang pria,” lapor anak buahnya lewat telepon. “Bagus. Awasi dia. Jangan sampai lolos. Aku akan kesana dan menghukum dia sendiri. Wanita itu sudah keterlalua

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD