Bab 52

1007 Words

“Kamu sih, Mas … nggak tanggung-tanggung. Main sampai tiga ronde. Nah, sekarang makannya jadi telat, kan? Makan siang sekaligus makan malam.” Alena duduk di sebelah Tristan sambil ngedumel karena kesal. Meski begitu, tangannya menyuapkan sendok berisi nasi dan potongan ayam ke mulut suaminya. Wajahnya masih berseri meski sedikit merengut, pipinya bersemu merah. Tristan terkekeh, menahan senyum sambil membuka mulut lebar-lebar, menunggu suapan berikutnya. “Namanya juga kangen, Yang. Kamu pikir sendiri deh, Mas ini puasa berapa lama? Lima tahun lebih, lho…” katanya sambil berkedip nakal. Senyum malu-malu itu pun perlahan memudar setelah mendengar kalimat isang suami. Wanita itu pun meletakkan sendoknya diatas piring. Sorot mata yang tadi ceria kini berubah redup. “Aku minta maaf, Mas…” bi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD