Bab 65

1086 Words

"Tenang saja, Pak Reyhan. Nikmati saja malam ini. Anggap saja sebagai bentuk apresiasi kami sebelum kerja sama dimulai." ucap Sela saat melihat obat yang diberikan oleh ayahnya mulai bereaksi. Reyhan semakin tidak nyaman apalagi, saat Sela terus saja menempel padanya. Tatapannya menggoda, tangannya menyentuh lengan Reyhan berulang kali. “Sial,” gumam Reyhan. “Ini jebakan Pak Darto.” Dia berusaha menjauh, namun tubuhnya terasa semakin panas, dadanya sesak. Bahkan, celananya mulai terasa sempit. Pandangannya mulai kabur. "Reyhan," desisnya pada diri sendiri. "Tahan, Reyhan. Jangan sampai kamu lengah. Kamu bukan laki-laki murahan yang bisa diperalat dengan cara seperti ini." Sela mendekat lagi, kali ini lebih berani. "Kalau Anda mau, kita bisa lanjut ke tempat yang lebih pribadi," bisikn

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD