Pitu

998 Words

Buliran bening merintik syahdu. Isak tangis terbenam derasnya irama hujan. Gadis itu hanyut dalam kekecewaan yang luar biasa besar. Ia bahkan enggan menyantap menu makan malamnya. Naira memutuskan untuk tak lagi datang ke restoran itu. Ia enggan bertemu Affandra. Lubuk hatinya yang terdalam masih menginginkan untuk bertemu dengan sang ayah. Apa daya, ia terlanjur kecewa. Tak hanya itu, ia merasa harga dirinya terkoyak dan ia tak lagi punya muka untuk berhadapan dengan laki-laki yang telah mencuri ciuman pertamanya. Naira meninju bantal berkali-kali. Ia merutuki kebodohannya yang sempat terdiam kala Affandra menciumnya. Bukan karena menikmati, tapi ia kaget hingga tak berkutik sedikitpun kendati ia ingin mendorong Affandra saat itu juga. Naira berpikir, mungkin Affandra memang ingin men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD