42. Gelisah karena Tak Dapat Menghubunginya

1102 Words

Wajah Darren memucat, keringat dingin terus saja mengalir melewati pelipisnya. Meski kakinya begitu sakit, ia sampai tak bisa berkata-kata saat melihat pemandangan mengerikan di depan matanya. Melihat, orang-orang yang menembaki orang suruhannya mengambil peluru dari preman-preman itu secara bergantian tanpa menggunakan obat bius sebelumnya. Tap! Tubuh Darren menegang merasakan ujung pisau menekan pelipisnya. Ia yang terduduk di tanah hanya bisa melirik ujung pisau itu lewat ekor mata tanpa berani bergerak. “Sepertinya kau tak sabar menunggu giliran,” ucap Rigen yang berdiri di belakang Darren dengan memegang gagang pisau yang ujungnya mencium kulit pelipis pria itu. Ia tengah menjalankan tugas lanjutan, membuat Darren jera untuk selamanya. ”ah, tapi jika dilihat lagi, sepertinya kau

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD