61. Lamaran

2077 Words

Lova tak bisa tidur. Ia masih memikirkan apa yang Zegan katakan sebelumnya. Ia bertanya-tanya, kenapa untuk hal seperti itu Zegan harus mengatakannya padanya? Harusnya itu bukan urusannya. Lova memejamkan mata sejenak sambil mengembuskan napas dari mulut kemudian membenamkan wajahnya pada ujung guling yang saat ini dipeluknya. Ia, tidak bisa tidur. “Aaagh!” Dalam sepersekian detik Lova bangun dan mengacak rambutnya frustasi. Ia berpikir jika Zegan mungkin sudah jatuh cinta padanya tapi, ia tidak mau mengambil kesimpulan itu terlalu cepat. Ia tidak mau terlalu percaya diri dan mungkin akan kecewa jika pikirannya itu terbantahkan. Lova menarik napas dalam dari hidung lalu mengembuskannya perlahan lewat mulut. Ia melakukan itu hingga beberapa kali hingga akhirnya merasa perasaannya sed

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD