66

1940 Words

POV Dinda Papa dan Mama saling pandang. Mereka menatap ke arah anak-anak yang tampak begitu antusias lalu menatap Mas Angga yang terus saja menggaruk-garuk rambutnya. Kalau Mas Angga saja begitu menyikapi anak-anak alias gak bisa tegas, lalu bagaimana denganku yang hanya ibu sambung buat Ian dan Deri? Hmm, benar-benar, deh, Mas Angga, gak tegas banget. Aku tentu saja walau sangat keberatan Ian dan Deri ikut pergi bulan madu, namun aku tak mungkin menolak mengajak keduanya di depan Ayah dan Bunda. Gak enak tentu saja. Seolah mengerti dengan situasi yang tiba-tiba menjadi hening, Bunda segera mendekat ke arah Ian dan Deri lalu menggenggam tangan keduanya. "Anak-anak, kita main ke Samber, yuk? Naik komedi putar, ho-reeee!" kata Bunda dengan wajah riang. Namun anak-anak langsung menggeleng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD