Arden masih melangkah tergesa sambil terus menatap sekitar dengan saksama. Ia menerobos semua yang menghalangi langkahnya. Tak jarang, Arden juga akan menabrak beberapa orang yang menghalangi langkahnya, terlebih suasana di sana terbilang ramai. Pusat perbelanjaan keberadaan Arden terlalu padat pengunjung. Arden yakin, sebagian besar dari mereka merupakan undangan atau malah calon pengunjung fashion show. Dugaan tersebut Arden kuatkan dari brosur yang menjadikan foto Keyra sebagai salah satu sampulnya, menghiasi sebagian besar tangan pengunjung di sana. “Ke mana Karlina?” batin Arden. Ia sungguh kehilangan jejak Karlina. Arden yang ada di lorong menuju eskalator yang menghubungkan lantai keberadaannya dengan lantai bawah perbelanjaan di sana, bergegas menepi mendekati eskalator. Deg!