“Masih marah juga?” Arden duduk di sebelah Keyra. Di ayunan kayu yang menyertai balkon kamar penginapan mereka. Selain merasa semakin tegang, Keyra refleks menatap tak mengerti Arden yang menatapnya penuh tanya. Padahal, tahu Arden terus mendekatinya dan sampai duduk di sebelahnya saja, sudah membuat Keyra merasa tak karuan. Layaknya kini, Keyra kembali geser dan lagi-lagi diikuti juga oleh Arden. Arden begitu telaten mendekati Keyra. “Lama-lama kamu bikin aku emosi!” gerutu Arden sambil mengalihkan tatapannya dari Keyra. Keyra kembali menatap Arden. Keyra merasa semakin tidak mengerti. Liburan yang sedang mereka jalani, Arden lakukan untuk kebahagiaan Mela, kan? Kenapa semua usaha yang Arden lakukan justru terkesan mengharapkan kebersamaan lebih dengan Keyra? Sejenis quality time, bah