Detik demi detik ia lalui dengan perasaan cemas. Alaina tidak berhenti menatap ponsel dan jarum jam di dinding. Ia berharap suaminya akan segera menghubunginya karena sudah berjam-jam Alaina tidak mendapatkan kabar apapun bahkan ketika hari telah berganti malam lagi. "Mama, jangan khawatir. Mereka pasti baik-baik saja." Maxime menaruh segelas coklat hangat ke atas meja sebelum duduk di samping sang Mama yang ketakutan. Alaina menghela napas panjang sembari menyandarkan kepalanya di bahu kanan Maxime. "Mama tidak bisa tenang, Maxie.... Papa dan saudara-saudara mu sedang dalam situasi yang membahayakan. Mama takut terjadi sesuatu." Maxime meraih telapak tangan Mamanya lalu diusapnya pelan punggung tangan Alaina,"Mama jangan terlalu banyak pikiran. Ingat kalau tekanan darah Mama bisa ren