CHAPTER 52

1303 Words

Martha sedikit mengangakan mulutnya. Bahunya melemas karena mendengar alasan kenapa Christian nyaris ingin membunuh adiknya sendiri. Benar-benar keterlaluan memang, tapi Martha hanyalah seorang ibu. Dia tidak sanggup melihat putranya tersiksa di ruang bawah tanah. "Apa aku tidak boleh bertemu Aiden sebentar saja?" Bob menggeleng lemah, Martha kembali bungkam. "Silahkan pergi, Bob. Aku mau beristirahat." Bob menganggukkan kepalanya lalu dia pamit pergi. Martha menghela napas lelah lalu dia mengeluarkan sebuah foto yang dirinya simpan di dalam laci nakas. "Oh, Mark... Andai kau berada di sini..." Martha mengusap foto suami pertamanya yang sudah meninggal akibat peristiwa tragis beberapa tahun yang lalu. Martha masih begitu merindukan sosok Mark meski hidup suaminya itu selalu dibayangi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD