Belum Menyerah

1320 Words

Malam harinya. Bumi datang ke supermarket dan menunggu Nayanika pulang. Biarpun tahu pasti wanita itu maunya pulang sendiri. Tapi, apa salahnya didatangi secara langsung. Dia pasti senang. Karena wanita itu, biasanya paling senang dikejar dan juga diperjuangkan. Mungkin kemarin masih shock. Masih tidak menyangka, bila ia akan mengutarakan rasa secepat itu. Kalau sekarang, pasti pikirannya sudah lebih tenang dan juga terbuka. Jadi ya mungkin juga diterima. Ah, malah mengkhayal. Coba saja dulu. Semakin jual mahal, rasanya malah semakin membuatnya penasaran. Sementara itu di meja kasir. "Ada lagi yang lain, Pak?" ucap Nayanika, kepada pria yang selalu datang setiap malam, hanya untuk membelikan istrinya camilan. Sebenarnya, masih cukup banyak camilan yang tersisa di rumah. Tidak pernah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD