"Sudah. Kamu sudah mengobrolnya?" tanya Abiyaksa kepada Meisya, saat telah selesai melakukan pengobatan kepada ibunya Nayanika. "Udah nih, Mas," jawab Meisya sambil tersenyum semringah. Abiyaksa menatap Nayanika, yang raut wajahnya nampak tengah seperti orang yang tertekan. Belum lagi, perutnya yang sudah semakin besar itu, membuat Abiyaksa sedikit banyak jadi kepikiran dengan nasibnya juga. Meisya mengejutkan keningnya, saat memergoki arah tatapan sang suami dan langsung berpura-pura kesakitan sambil memegangi perutnya. "Aduh, Mas!" seru Meisya. Abiyaksa membeliak panik dan menghampiri Meisya, lalu membungkuk di depannya. "Kenapa? Ada apa? Apanya yang sakit!?" pekik Abiyaksa. "Perut aku ini. Ayo, kita ke rumah sakit sekarang," ucap Meisya. Abiyaksa dengan sangat sigap mengangkat t

