Cuma Kasihan

1425 Words

Abiyaksa tetap memandang istri, yang sedang menatap Abiyaksa dengan sangat serius itu. Tidak ada kata gugup. Bahkan kelihatan tak gentar, biarpun sebenarnya dia memang telah melakukan kesalahan yang besar. Habisnya bagaimana, ia bosan juga lama-lama, kalau suaminya ini selalu sibuk dengan pekerjaannya saja. "Ya sudah. Tapi lain kali, jangan pulang malam sendirian. Bahaya," ucap Abiyaksa, yang tidak lagi ingin memperpanjang masalah ini. Tidak mau ribut karena sudah lelah seharian dan bukan tidak percaya, maupun seratus persen percaya begitu saja. Sedikitnya rasa curiga pastilah ada. Tapi ia coba tepis saja, pikiran buruknya akan istrinya sendiri ini. Toh tidak ada bukti maupun saksinya juga, bila wanita ini melakukan hal yang di luar dari yang seharusnya. Kecuali, memang ada bukti dan saks

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD