"Kak? Mentari berangkat ya?" ucap sang adik, saat keesokan harinya. Nayanika yang sedang membuat adonan sambil melamun itupun menoleh dan melakukan gerakan alis yang naik ke atas. "Hm? Kenapa?" tanya Nayanika. "Mentari berangkat dulu kakak. Udah siang. Oh iya, pesanannya Bu Lisa mana?" tagih Mentari. "Oh iya. Tunggu sebentar," ucap Nayanika yang dengan segera meninggalkan pekerjaannya terlebih dahulu dan pergi mengambil apa yang ditanyakan oleh sang adik tadi. "Kak Bumi tumben belum ke sini, Kak." Satu kalimat yang sudah membuat Nayanika diam membeku dalam beberapa waktu. "Dia udah nggak mungkin ke sini lagi," ucap Nayanika seraya menaruh dimsum ke dalam sebuah tas penyimpanan makanan. "Lho, kenapa emangnya, Kak?" tanya Mentari. "Nggak apa-apa. Pokoknya, dia udah nggak mungkin ke