"Kak? Udah pulang?" tanya Mentari saat pintu baru dibuka dan kakaknya itu juga hendak masuk ke dalam rumah.
"Iya. Udah," jawab Nayanika.
"Gimana kata dokter? Keponakan Mentari sehat-sehat kan?" tanya Mentari lagi.
Nayanika mengembuskan napas dulu, lalu mengangguk. "Iya. Dia sehat. Berat badan juga udah bagus. Oh iya, dia... perempuan."
"Eh serius?? Perempuan, Kak??" ucap Mentari sambil membeliakkan matanya.
"Iya. Tadi sih pas diperiksa gitu katanya," ucap Nayanika yang sudah berjalan masuk dan kini duduk di atas sofa sambil mengembuskan napas lega.
Begah dan lelah sekali hanya bolak balik ke rumah sakit. Apa karena perutnya yang sudah semakin besar ini? Hanya tinggal hitungan dua bulan lagi saja, anaknya ini akan segera lahir. Tanpa ayah dan hanya ada ibunya ini saja.
"Wah, bisa Me
