Teror

2064 Words

"Sudah tidak ngambek lagi?" Mengacak gemas puncak kepala istrinya. "Siapa yang ngambek?" Kristal mencebik. Kaisar meraih tangan wanita itu, lalu menyelipkan cincin yang dibawanya itu di jari tengah, berdekatan dengan cincin pernikahannya. "Apa kau suka?" Tanyanya usai mengecup jemari Kristal. "Tidak." "Sungguh kau tidak menyukainya?" Kaisar terus menguji istrinya. "Jika kau tak suka, lalu kenapa wajahmu semerah itu, Sayang?" Kristal memalingkan wajahnya menatap hamparan gedung yang seakan berlarian dilihat dari dalam mobil yang membawanya melaju. "Ayolah mengaku saja." Kaisar dengan sengaja menggoda istrinya dengan terus menciumi wajah Kristal. "Kau menyukainya kan?" Kata Kaisar lagi. "Punya suami tidak peka itu cobaan." Kristal menjawab tanpa mengalihkan pandangannya. "Ya lah,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD