POV Kelvin “Ken, elo serius nih?” tanya gue yang nggak percaya, mendengar permintaan ‘khusus’ dari Kendra. Permintaan tambahan yang terbilang mendadak, dan disampaikan melalui telepon dengan sedikit memaksa. “Iya, serius. Kenapa? Jangan bilang elo nggak becus nyanyiin lagu itu atau bahkan nggak tahu lagu itu. Bikin malu,” ejeknya. Gue terbahak. “Bukannya begitu, Ken.” “Terus? Mau alasan apa deh lo? Masih cukup waktu dong, buat apa deh namanya, sekadar latihan atau apa begitu?” tanyanya lagi, masih dengan nada mengejek. Ini Anak, kalau ada di depan mata gue, sudah gue jitak pastinya! “Oke. Diam artinya deal. Cuma tambah satu lagi. Tenang, gue kasih tip lebih supaya elo bisa terusin itu titipan rejeki dari gue ke Anak buah elo,” tandasnya. “Ha ha ha! Dasar.” “Oke ya, artinya setuju.