Pertemuan (3)

1957 Words

POV Kelvin Kalau pada saat gue memutuskan untuk menghubungi nomor telepon genggam Bang Rusli tadi masih ada sedikit keraguan yang perlu gue enyahkan dengan sekuat tenaga, begitu mendapati panggilan telepon gue disambut demikian cepat, rasa ragu itu berangsur lenyap. Alangkah sempurna semua ini buat gue. Lalu yang muncul setelahnya adalah harapan. Setitik kecil, yang lantas kian membesar jua. Ya, gue berharap semesta memihak gue sekarang ini. Gue kan sudah lumayan menghabiskan waktu dengan berdiam diri dan menunggu, toh? Itu bukan sikap Seorang Laki-laki! Ya meski kalau gue runut, sementara gue menunggu itu, gue memang juga harus menyelesaikan banyak hal. Sebagian besar malahan nggak bisa untuk gue hindari. Urusan keluarga gue, kuliah gue, kafe gue... Gue tersenyum geli. Gue tahu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD