T/w: R-17 for this part. Mengandung sedikit adegan dan percakapan dewasa. Read on your own rink and be wise! . . . Revin terbangun ketika merasakan sengatan cahaya matahari menembus sela gordennya yang tidak tertutup rapat. Lelaki itu bahkan tidak ingat kapan dirinya menutup gorden itu karena seingatnya semalam ia masih membiarkan gorden berwarna abu-abu itu terbuka dan memamerkan hamparan kerlap-kerlip lampu gedung-gedung di sekitarnya. Revin menempati sebuah penthouse di daerah Senayan. Jelas saja jika pemandangan di dalam penthousenya itu dipenuhi oleh kemerlapnya lampu gedung-gedung pencakar langit ibukota di sekitarnya. Meski memang sebuah penthouse terasa terlalu besar untuk ukuran laki-laki yang tinggal seorang diri di sana. Penthouse Revin memiliki dua lantai dan kamarn