Bag 17

1386 Words

Tubuh Zeta lemas seketika, sampai Daru langsung melangkah pasti untuk merengkuh tubuh Zeta agar wanita ini tak terjatuh. Mereka saling pandang dengan jarak sedekat ini. Napas mint Daru menerpa bibir Zeta. “Kamu tidak apa-apa?” tanya Daru cemas. Zeta memperhatikan wajah Daru dengan seksama. Apakah ucapan mantannya ini bukan candaan? Tapi kalau hanya candaan, tidak mungkin wajah Daru terlihat penuh penyesalan seperti ini. “Ka-kamu serius melakukan itu semua? Kamu meninggalkanku karena diancam?” bisik Zeta lirih. Daru menghelas napas berat, tatapan penuh penyesalan itu tak hilang dari matanya. “Maaf karena saat itu aku adalah pria lemah, yang tidak bisa berbuat apa pun selain mengikuti perintah Nyonya Mayang. Sedangkan Papaku tidak mempunyai kuasa atas harta Bratadikara. Semua kuasa ada d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD