Bag 10

1108 Words

“Maaf ya, Mas, aku lupa banget.” >“Tidak apa-apa, Zetaya.” “Ini sebentar lagi mau sampai rumah kok. Aku tutup dulu ya.” >“Baiklah.” Zetaya menjauhkan ponsel pintar itu dari telinganya setelah panggilan sudah terputus, ia mengalihkan pandangan ke arah samping, tempat di mana mantan kekasihnya sedang mengemudi. Daru terlihat mengeraskan rahang, membuat Zeta mengernyitkan dahi bingung. “Udah selesai mesra-mesraannya sama si Mas Mantan?” tanya Daru sinis. Pria ini menoleh sekilas ke arah Zeta dengan wajah dingin, yang semakin membuat Zeta tak mengerti. Bukankah tadi Daru yang bersikap sangat bersahabat? Bahkan mereka beberapa kali saling menertawakan kekonyolan yang pernah mereka lakukan di masa lalu, yang tanpa sadar membuat Zeta kembali nyaman pada sosok Daru. Tapi kini, pria itu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD