Raina menganggukkan kepalanya, wanita itu mengukir senyum tipis pada bibirnya. “Tidurlah di sebelahku,” ucap Raina dengan suara lirih. Rey terkejut mendengar permintaan dari Raina. “Tidak perlu, keadaanmu belum begitu baik. Nanti saja kalau tubuhmu sudah pulih, aku akan selalu tinggal di sebelahmu tanpa kamu minta.” Rey tersenyum lalu menarik kursi, pria itu duduk di sebelah ranjang Raina lalu meletakkan kepalanya di sebelah lengan Raina. “Aku akan tidur dengan posisi begini, bisa tidurpun sudah sangat luar biasa bagiku Raina.” Raina menyentuh kepala Rey, diusapnya kepala pria itu sampai Rey kembali memejamkan matanya. Raina teringat dengan bingkisan makanan yang dibawakan Gee untuk Rey. “Rey?” Panggilnya pada pria yang sudah terlanjur memejamkan kelopak matanya tersebut. “Hem? Kam

