"Aku memilih bekerja sama," jawabku dengan jantung yang berdebar kencang. "Bagus, aku merestui hubungan kamu dengan Kaiden. Tapi, ingat jika kamu macam-macam melanggar kerjasama kita. Aku bisa buat kamu menghilang dari hidup Kaiden, karena Kaiden akan lebih percaya denganku," ancamnya dengan suara yang dingin dan penuh ancaman. Aku sedikit takut dengan ancaman Ibu Sofia, tapi aku mencoba untuk tidak menunjukkannya. "Baik, Bu," balasku dengan patuh. Ibu Sofia tersenyum, seolah-olah dia sudah yakin aku akan patuh pada perintahnya. "Sekarang kamu bisa ke kamar Kaiden, nanti aku akan menghubungi kamu. Dan, satu lagi. Kamu jangan terlalu dekat dengan Leon, karena dia akan menjadi ancaman buat kita," pungkasnya, sebelum berbalik dan meninggalkan aku sendirian. Aku membuka pintu kamar Pak Ka