Casia mendadak menghentikan langkah. Dia tidak tahu bagaimana bisa Theo kembali menemukan dirinya dengan mudah begini. Apakah dunia memang selebar daun kelor? berapa kali sudah aku bertemu dengan b*****h sialan ini?! Kenapa harus sekarang, sih? Jika tau begini harusnya tadi aku pergi mengajak Nevan. Casia melepas sesal di antara helaan napas pendeknya. Andai saja dia punya kekuatan super power, maka sudah pasti dia akan memukul Theo hingga terlempar ke udara hingga menembus langit ketujuh. "Theo, kenapa kamu di sini? Apa kamu mau membeli salah satu mansion di daerah sini?" Theo menerbitkan senyum di wajahnya mendengar namanya disebut. "Astaga, aku senang rupanya kamu sudah mengingat namaku. Sungguh, itu kemajuan yang luar biasa." Astaga! Kenapa aku menyebut namanya segala? Dia jadi