28

1050 Words

Hang mencuri kecupan dari bibir Amel. Ia dibuat gemas oleh majunya benda kenyal tersebut. "Nanti malem kita bisa ungsiin Niel ke Ibu.." bisik, Hang langsung dihadiahi cubitan maut oleh Amel. Amel kan jadi malu. Namun tak ayal, kepala wanita itu mengangguk. Meledak sudah tawa Hang. Ah! Istri montoknya yang menggemaskan. Hang menepuk-nepuk p****t berpampers Niel. Anak mereka terlelap setelah menyuruh Amel untuk mengeringkan si 'basah,'. And, andai bocah satu itu tahu makna miring dari apa yang Mamahnya maksud. Amel saja bahkan harus mandi dan membasahi rambut, demi mengelabui Niel dengan hair dryer. "Dia kenapa pinter banget sih?!" Gerutu Amel. Bukan, bukan Amel tak suka jika anak yang ia lahirkan memiliki otak cerdas. Hanya saja, duh, gimana ya?! Ya jangan sekarang juga fungsinya. Nie

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD