Langit pagi seolah mengolok-olok Hang. Temaram hati akibat pertengkaran dengan Amel diibaratkan oleh mendungnya semesta. Hingga berbuah rintik hujan, menemani dinginnya Hang yang duduk seorang diri di kabin belakang mobil. "Dar, saya sepertinya membuat kesalahan." Darmanto di depan diam, tak mau menyela curhatan Hang. Seperti yang sudah-sudah, kalimat depan tadi pasti hanya pengantar. "Nggak! Bukan sepertinya Dar, tapi saya emang buat salah." Nah, kan?! Darmanto yakin. Jika tadi ia menyela, sudah dapat dipastikan bila Hang akan mengamuk dan berbacot ria ali-alih melanjutkan cerita. Hang menceritakan duduk permasalahan. Darmanto Bin Joko Dadarman memang bukan supir biasa. Lelaki yang sedari muda bekerja pada Hang tersebut, mungkin bisa diibaratkan asisten utama sang bos. Setiap ada masal